Pappaseng Tomatoa (Petuah Orangtua)

Oleh: Andi Muh. Dakhalan*

Sebagai cucu pertama yang dibesarkan di rumah nenek, tidak sedikit pappaseng (petuah) yang Nenek Eppe sampaikan saat saya masih kanak-kanak. Nenek Eppe adalah panggilan kami untuk kakek, sedangkan nenek dari pihak ibu biasanya kami panggil dengan Nenek Uwi. Setelah dewasa dan berkeluarga, barulah pappaseng tersebut saya bisa pahami maknanya.  

Melalui tulisan ini, saya akan mencoba berbagi salah satu pappaseng dari beliau. Beliau senantiasa berpesan agar saya rutin mengaji surah al-Kahfi setiap bakda ashar di hari Kamis. Awalnya saya menganggap hal ini sekedar ritual biasa, namun setelah saya sering menyimak penjelasan dari teman-teman dosen tafsir, ternyata ada  banyak pelajaran hidup di dalam surah itu. Selain kisah pemuda melarikan diri ke gua yang menjadi highlight sesuai nama surahnya, surah al-Kahfi juga menjelaskan terkait fitnah yang dapat membuat manusia lupa diri. 

Yang pertama, fitnah harta. Orang yang memiliki harta yang banyak, memang lebih leluasa berkontribusi pada kegiatan keagamaan dan membantu saudaranya. Tetapi di sisi lain, dosa orang kaya pun dapat terupgrade sesuai resiko jumlah hartanya. Bisa juga karena siklus pergaulannya sudah berubah saat ia kaya, membuatnya sombong dan enggan menyapa orang yang menurutnya tidak selevel dengannya. Demikian juga orang yang tidak berharta, dia bisa menjadi orang paling celaka karena fakir lagi kafir.

Yang kedua, fitnah ilmu. Sebagaimana harta, ilmu pun dapat menjelma menjadi fitnah bagi orang yang memilikinya. Berpendidikan lebih tinggi semestinya tidak membuat kita menganggap diri lebih mulia dari orang lain, bercermin pada bagaimana Allah Swt. menyadarkan side effects of clen tablets Nabi Musa akan kekhilafannya.

Yang ketiga, fitnah garis atau asal keturunan. Ini digambarkan al-Qur’an yaitu saat Iblis menolak sujud kepada Nabi Adam, karena menganggap dirinya lebih mulia. Keangkuhan iblis karena ia merasa tercipta dari api, dibandingkan Nabi Adam yang berasal dari tanah yang menurutnya lebih rendah dan hina. Balian of Ibelin (Orlando Bloom) di film Kingdom of Heaven berkata: “Kehormatan itu didapatkan atas usaha kita saat hidup, bukan hak sejak lahir”.

Yang keempat, fitnah kekuasaan. Fitnah ini dijelaskan oleh Allah di akhir surah al-Kahfi, terkait kisah Raja Zulkarnain. Ketika seseorang telah bergelimang harta, berpendidikan tinggi, dan berasal dari keturunan terpandang, maka ambisi akhirnya adalah menjadi seorang penguasa. Pada dasarnya, semakin berkuasa seseorang, maka semakin besar pula resikonya. Seorang kepala rumah tangga bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan hidup anggota keluarganya, sebagaimana seorang presiden bertanggung jawab terhadap kesejahteraan seluruh warga negaranya. Kata Uncle Ben kepada Peter Parker Spiderman: “with great power comes great responsibility”.  

Semoga saya dan keluarga mampu menjalani kehidupan sesuai dengan pappaseng beliau. Semoga Allah menjaga kita dari fitnah-fitnah tersebut. Amin,

*Dosen Bahasa Inggris UIN Datokarama Palu dan Pengajar di SMA Anwarul Qur’an.            

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *