Kemandirian Ekonomi Pesantren


Pada awalnya pesantren hanya berfungsi untuk tempat belajar mengajar antara seorang guru dan murid yang tinggal dalam satu lingkungan yang sama dan untuk memenuhi kebutuhan pangannya maka tetap dibebankan kepada masing-masing dan juga pemberian dari masyarakat yang mendukung Pesantren tersebut.


Seiring berkembangnya zaman dan juga kesadaran masyarakat akan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan ilmu sains akan tetapi juga dibarengi dengan ilmu agama maka banyak masyarakat yang memilih menyekolahkan anggota keluarganya kepada sekolah yang berbasis pesantren tentu ini merupakan suatu hal positif, tetapi di samping hal itu kebutuhan akan tempat tinggal yang layak dan pangan yang jumlahnya tidak sedikit tentu menjadi tantangan juga bagi pondok pesantren agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut tanpa bergantung kepada pihak yang lain.


Oleh karena itu isu kemandirian ekonomi pesantren gencar dilakukan akhir-akhir ini dan sangat pesat pertumbuhan pesantren yang orientasinya bukan hanya sebagai tempat belajar mengajar akan tetapi juga sebagai tempat perputaran ekonomi baik dalam skala kecil lingkungan pesantren ataupun berbaur dengan masyarakat bahkan menjadi ladang bisnis yang dapat memajukan ekonomi masyarakat dalam skala besar.


Pesantren sendiri sebenarnya jika dikelola secara baik maka tentu mempunyai peluang dalam ranah bisnis, seperti pada beberapa pesantren misalnya, terdapat koperasi yang menyediakan berbagai kebutuhan Santri dan juga pakaian muslim atau butik bagi muslimah dan juga beberapa usaha lainnya yang dapat menambah pemasukan untuk membiayai operasional Pesantren tersebut, itu hanyalah contoh kecil dari lingkungan pesantren yang mempunyai prospek dalam ranah bisnis tentu jika ingin dikelola lebih baik lagi bukan tidak menutup kemungkinan dengan seluruh jumlah pesantren di Indonesia tentu dapat menjadi kekuatan besar dalam bidang ekonomi.


Akan tetapi Ustad Aliasyadi, pimpinan pondok pesantren anwarul Quran mengatakan “Sebenarnya gaya kemandirian ekonomi pesantren itu tergantung kepada profil pimpinan dari suatu pesantren. Jika latar belakang pimpinan Pesantren tersebut adalah pebisnis maka kemungkinan besar pesantren yang dipimpinnya itupun terjun dalam bidang bisnis akan tetapi di pondok ini -Pesantren anwarul Quran- belum melangkah sampai pada bidang tersebut karena Pada awal berdirinya pesantren ini memang fokus untuk pembinaan dalam pendidikan dan juga karena pimpinan pondok pesantren di sini tidak ada yang latar belakang pebisnis.”


Kemandirian ekonomi pesantren memang sangat penting dalam menunjang segala kegiatan yang ada di pondok pesantren akan tetapi fungsi dari pesantren sebagai media pendidikan tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu banyak juga pesantren yang tetap fokus kepada pembinaan pendidikan santri/siswa dengan memberikan peluang selut-luasnya kepada pihak lain untuk ikut andil dan membantu secara moril maupun materil kebutuhan pesantren sehingga manfaat Pesantren bisa dirasakan seluas-luasnya.


Pada akhirnya kemandirian ekonomi Pesantren sangat penting, karena dengan Mandiri secara ekonomi tentu Pesantren akan membangun infrastruktur dan membiayai biaya operasional dengan mudah sehingga dapat berdampak sangat positif bagi keberlangsungan pendidikan dalam Pesantren tersebut. Akan tetapi jika Pesantren belum Mandiri secara ekonomi maka Ini merupakan kesempatan bagi pihak-pihak lain yang ingin berkontribusi dalam memajukan Pesantren tersebut sehingga keberlangsungan pendidikan dalam penelitian tersebut tetap berjalan dan memberikan manfaat bagi umat.

• Hasil resensi yang dibawakan oleh Muh Lutfi Hamzah, Kibran dan Syamil serta tambahan penyampaian dari pembina pondok pesantren pada hari ahad 2 Juni 2024.

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *